IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006
DALAM PEMBELAJARAN PKN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mandiri
Mata Kuliah : PKN
Dosen :Drs.H.Suklani, M.Pd.
AZMY HUNAINA
14121110040
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) D
TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH
NURJATI CIREBON
2012/2013
Kata Pengantar
Segala
puji bagi Allah
SWT karena atas
berkat,rahmat dan karunianya
saya dapat melaksanakan
tugas makalah PKN yang berjudul “Implementasi Kurikulum
2006 dalam Pembelajaran PKN” yang bertujuan
untuk menambah wawasan
ilmu pengetahuan dan
menunjang proses kegiatan
belajar mandiri atau
individu.
Saya
menyadari sepenuhnya tugas
ini,karena keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan yang
saya miliki. Semoga tugas
makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi
saya dan umumnya
bagi para pembaca.
Saya
mengharapkan saran dan
kritiknya demi perhatian
dimasa yang akan
datang,tidak pula saya
ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya pada
pihak yang telah
membantu saya baik
moril maupun materil.
Cirebon, Desember 2012.
Penyusun,
i
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................
i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1
Latar Belakang................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3
Maksud dan Tujuan.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1
Filsafat Pendidikan Pembelajaran Pkn pada Kurikulum 2006..... 2
2.2
Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan........... 3
2.3
Konsep PKN Berbasis Nilai dalam
Pembeljaran Implementasi
Kurikulum
2006................................................................................... 4
BAB III PENUTUP 7
3.1
Kesimpulan......................................................................................... 7
3.2
Saran.................................................................................................... 7
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembahasan yang ada dibagian ini
merupakan hasil analisis dengan menggunakan pendekatan filosofis dan
teoritis berdasarkan kategori filsafat
pendidikan dan teori pengembangan kurikulum. Analisis dan pembahasan dilakukan
terhadap aspek kajian dan analisis terhadap hal berikut ini, yaitu : 1) dasar
pertimbangan filsafat pendidikan dalam pembelajaran PKN. 2) pendekatan
pembelajaran PKN yang digunakan dan 3) kerangka materi pembelajaran PKN.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah
filsafat pendidikan pembelajaran pkn pada kurikulum 2006?
2.
Metode apakah
yang digunakan dalam pendekatan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan?
3.
Bagaimana Konsep
PKN berbasis nilai pembelajaran seebagai implementasi kurikulum 2006
1.3 Maksud dan Tujuan
Untuk
mengetahui lebih dalam lagi materi tentang Implementasi Kurikulum 2006
dalam Pembelajaran PKN,agar lebih dapat
dipahami dan dimengerti.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Filsafat Pendidikan Pembelajaran PKN pada Kurikulum 2006
Berdasarkan pada
konteks hakikat,fungsi,dan tujuan pembelajaran PKN,pada kurikulum 2006,maka
materi PKN (citiezenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukan diri yang beragam,mulai dari segi
agama,sosiokultural,bahasa,usia,dan suku bangsa,untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas,terampil dan berkarakter,sesuai dengan yang diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945.
Penjelasan UU no. 20 tahun 2003 pasal 37 Ayat (1),bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
di maksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air. Sedangkan fungsi PKN yaitu sebagai wahana untuk
membentuk warga negara cerdas,terampil, dan berkarakter,yang setia kepada
bangsa dan negara Indonesia dengan
mereflesikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan
amanat Pancasila dan UUD 1945.
Dalam persfektif sebagai program pendididkan,PKN bertujuan
untuk mengembangkan kognisi peserta didik dan mengembangkan sikap peserta didik
sebagai warga negara untuk mencintai tanah air Indonesia. Tujuan di atas dapat
dipahami sebagai individu dan warga negara,serta menghayati jati diri bangsa
dan menumbuhkan wawasan hubungan antarbangsa,sedangkan tujuan mengembangkan
tujuan sikap kritis,rasional,dan kreatif yaitu melalui transformasi pengetahuan
yang menekankan pada pengembangan
kognitif peserta didik.
Arah
materi PKN 2006 mendasrkan pada pertimbangan filsafat pancasila dan filsafat
pendidikan. Pertama rekonstruksionisme, yang
berdasarkan pada pandangan hidup bangsa secara utuh dan berakar pada budaya
bangsa. Kedua perrenialisme dan
essensialisme,yaitu proses pendidikan yang berakar pada nilai yang hakiki
dan warisan nilai budaya bangsa.
Aspek
1. sistem
berbangsa dan bernegara
Sub
Aspek
a. Persatuan
bangsa
b. Nilai
dan norma
c. Hak
asasi manusia
d. Kebutuhan
hidup
e. Kekuasaan
dan politik
f. Masyarakat
demokratis
g. Pancasila
dan konstitusi negara dan
h. Globalisasi
2.2 Pendekatan Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
Pembelajran
PKN merupakan inti dari Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial,maka sebaiknya tiga
tradisi pedagogi PIPS tetap diaplikasikan,yakni pedagogi citizensip transmission denagn upaya menumbuhkan self evidence truth pada diri peserta
didik,sosial science dan reflective Inquiry yang dapat menjadi
pembelajaran pendidikan nilai dalam kerangka membina dan membentuk suatu
kepribadian yang memiliki jati diri bangsa sebagai warga negara yang baik.
Metode pendekatan value clarification technique atau
teknik klarifikasi nilai melalui experiencing
learning atau pembelajaran menggali pengalaman sangat tepat untuk
pembelajaran PKN,hal tersebut telah dilakukan atau ditemukan di lapangan dengan
model-model pembelajaran yang beragam,diantaranya melalui permainan kartu
peduli (respect card),cepat
tanggap,diskusi,portofolio,dan jigsaw. Authority of method ini merupakan
implementasi model,metode atau pendekatan pembelajaran,sesuai dengan konsep
pendidikan yang di tawarkan UNESCO di Paris pada tahun 1996 yang disampaikan
oleh Jacque Delors,yakni konsep learning treasure within,bahwa dalam
pembelajaran terkandung harta didalamnya.
Harta-harta tersebut di perlukan
oleh seorang individu sebagai peserta didik dalam proses pendewasaan,pewarisan
budaya,dan pembelaan diri untuk masa kini,esok,,dan masa yang akan datang.
Learning
to be (be morally-Konsep Ki Hajar Dewantara),yaitu belajar agar mampu
mengembangkan kepribadian yang lebih baik dan bertindak dengan
otonom,keputusan, dan tanggung jawab pribadi yang lebih besar berdasarkan
nilai-nilai moral,dengancaara mempunyai hati yang bersih atau memiliki budi
pekerti yang baik,dengan tajamnya anagn-angan (daya cipta,karya dan
karsa,sehingga dapat menyempurnakan
hidupnya. Selain itu juga terdapat zelf
bedruiping (dapat membiayai sendiri dari sumber sendiri krena kemampuan
diri mengolah ilmu pengetahuan dan teknologi).
2.3 Konsep Pendidikan
Kewarganegaraan Berbasis Nilai dalam Pembelajaran sebagai Implementasi Kurikulum 2006
Komponen dalam pengembangan kurikulum
2006 (seperti tujuan pembelajaran),materi pembelajaran dan pendekatan
pembelajarannya seringkali dikembangkan masing-masing tanpa di lihat
secara sistemik dalam konteks analisis
akademis atau analisis kebijakan,tanpa dikaitkan dengan landasan dasar dalam
penetapan isi suatu kurikulum padahal dasar pengembangan filosofis dalam
pertimbangan psikologis menjad acuan awal di dalam prose pengembangan kurikulum.
Adapun kurikulum 2006 yang
seyogyanya selaras dengan landasan filosofi dan budaya pancasila,masih belum
seutuhnya memandai harapan yang diinginkan. Pembaruan materi pendidikan dalam
kurikulum memang diakui penting dalam mewujudkan kualitas proses
pembelajaran,namun bukan menjadi satu-satunya faktor yang dominan. Selain
itu,terdapat faktor lain yang penting,seperti dasar landasan pertimbangan dalam
penetapan isi kurikulum.
Oleh karena itu,adanya dasar
pertimbangan filosofi yang melandasi penyusunan materi pendidikan ke dalam
kurikulum menjadi penting,dalam rangka penyerasian materi pendidikan tersebut
dengan tujuan standar kompetensi dan tujuan pendidikan secara luas sebagai
suatu sistem. Perlu dipahami,bahwa hakikat belajar bukan dari banyaknya konsep
materi yang dikuasai,melainkan dari pengalaman belajara yang di peroleh peserta
didik dari suatu proses pembelajaran yang berguna bagi kepentingan hidup dan
kehidupan pesrta didik itu sendiri.
Dengan demikian,kedudukan kurikulum
secara nasional berfungsi sebagai pedoman kegiatan kegiatan pembelajaran. Dapat
disesuaikan dengan fenomena yang terjadi di lapangan dan diserasikan dengan
kondisi lingkungan di daerah mains-masing implikasi dan fungsi,sebagai pedoman
yang dapat disesuaikan dan diserasikan dengankondisi objektif pada tataran
implementasi kurikulum 2006,termasuk dalam aspek struktur materi dan metode
yang digunakan dalam kurikulum sebagai implementasi kurikulum 2006.
Proses pembelajaran PKN dimaknai
dengan wahana untuk pembentukan jati diri dan cinta terhadap tanah air melalui
internalisai atau personalisai nilai agama dan budaya,yang melandasi
nilai-nilai sebagai berikut,yaitu:
a. Nilai
kemanusiaan (human relationship)
b. Nilai
politik (kebangsaan dan musyawarah)
c. Nilai
ilmu pendidikan dan teknologi
d. Nilai
seni
e. Nilai
ekonomi,dan
f. Nilai
kesehatan
Yang
merupakan kegiatan dasar manusia dalam rangka membangun wawasan negara menjadi
lebih baik (good citizenship),menjadi
manusia seutuhnya atau berakhlakul
karimah,sehingga perspektif yang digunakan adalah aspek internal
bangsa,atau perspektif ke indonesiaan.
Dalam perspektif sebagai program
pendidikan,kurikulum 2006 lebih menekankan pada ketrampilan proses,standar
kompetensi,orientasi belajar peserta didik,dan pengalaman belajar peserta didik
(life skill),sehingga dalam konteks seperti ini,peran guru hanya sebagai
fasilisator,mediator,direktur,dan rekonstruktur pembelajaran,dengan mewujudkan
kondisi belajar yang kondusif bagi pengembangan motivasi belajar peserta didik.
Upaya perbaikan dan pembaruan
kurikulum terus dilakukan,meskipun harus diakui bahwa proses pembaharuan kurikulum
masih terbatas pada upaya mempebaharui materi pendidikan yang termuat dalam
kurikulum berperspektif akademis. Namun,langkah ini menjadi bukti bahwa materi
pendidikan yang termuat dalam kurikulum 2006 selayaknya terus dilakukan
peninjauan dan penyesuaian dengan kodisi objektif yang berkembang di masyarakat
yang berbasis tatanan nilai,sebab sumber materi utama dalam konteks
pembelajaran PKN adalah kegiatan dasar manusia dalam kehidupan yang berbasis
nilai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi
susunan materi pendidikan yang termuat dalam kurikulum 2006 memang merupakan
hasil seleksi dari beragam materi pendidikan ilmu sosial secara konsepsional.
Pilihan konsep,tema, dan topik bahasan yang menjadi materi pada mata peljaran
PKN selama ini didekati secara esensial.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa dan mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon,demi perhatian di masa yang
akan datang.
Daftar Pustaka
Aryani,I.K.
(2010).Pendidikan Kewarganegaraan
Berbasis Nilai.Bogor:Ghalia
Indonesia
Hakam,A.K.(2000).Pendidikan Nilai.Bandung:CV.Maulana.
Hasan,H.S.(2005).Kurikulum dan Tujuan Pendidikan.Bandung:PPS
UPI.
Ki
Hajar Dewantara,(1962).Pendidikan.Jogjakarta:Taman
Siswa.
Somantri,N.Metode Mengajar Civics.Jakarta:Erlangga.
No comments:
Post a Comment