Friday, November 6, 2015

Ingatan, Lupa dan Fantasi

FANTASI, INGATAN DAN LUPA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah,
Psikologi Umum
Dosen Pengampu : Drs.Abu Khaer,M.Ag


 






Kelompok : 5
Azmy Hunaina   : 14121110040
Fathonah            : 14121120005
Muhamad Abdul Ghofur : 14121110082


SEMESTER II
TARBIYAH PAI/D



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2012 M/ 1433 H

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia terbesar yang dititipkan sampai saat ini serta memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas terstruktur yang berjudul Fantasi , Ingatan dan Lupa Makalah ini sebagai tugas dalam memenuhi syarat mata kuliah Psikologi Umum
Dan tak lupa penulis juga ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung serta memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tugas struktur dan tidak ada kata yang pantas diucapkan selain do’a  jazakumullah khairan katsiran.
Penulis menyadari akan hal banyak kekurangan dalam penyelesaian tugas ini. Oleh karena itu penulis memohon kontribusi kritik dan saran dari beberapa elemen demi terbentuknya sebuah khasanah keilmuan yang patut diperhitungkan.Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka setimpal dengan amalnya.
Amien.





                                                                         Cirebon, 21   Februari 2013
                                                                      

                                                                                              Penyusun



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………...            i
DAFTAR ISI………………………………………………………………. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang…………………………………………………………. 1
1.2  Rumusan Masalah……………………………………………………… 1
1.3  Tujuan………………………………………………………………….. 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Ingatan………….…………………………………………   2
2.2  Beberapa teori lupa……………………………………………………...4
2.3  Menjelaskan macam-macam fantasi yang diteliti dari beberapa segi…..  6
                                                                                                                 
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Manusia tidak terlepas dari ingatan dan kelupaan tanpa ingatan kita tidak dapat merefleksikan diri kita ,karena pemahaman diri tergantung pada suatu kesadaran yang beresinambungan yang hanya dapat terlaksana. Dengan adanya ingatan.kita memikirkan apa makna menjadi manusia dan kita harus mengakui bahwa ingatan adalah pusat dari segalanya serta Kelupaan terjadi karena materi yang disimpan dalam ingatan itu jarang ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran yang akhirnya mengalami kelupaan.
Manusia memliki kemampua memori daalam kapasitas yang sangat besar . namun dalam prakteknya di pergunakan hanya sekedar nya saja,sehingga untuk membiasakanya kita perlu dilatih dengan mengingat dalam jangka lama dan jangka panjang .bisa juga dengan menggunakan penyusunan kode ,penyimpanan dan pengingatan kembali ingat akan lebih tahan lama bila menggunakan otak kanan.Namun sebagian mereka menggunakan otak kiri sehingga otak kanannya tidak seimbang.Manusia cenderung untuk menyempurnakan sendiri bagian-bagian yang terlupa tersebut dengan cara mengkreasiakan diri detai-detail cerita itu akibatnya ,sebuah cerita tentang suatu peristiwa yang pernah di saksikan oleh seorang akan berubah-ubah dari masa kemasa.Makin lama jarak waktu antara kejadian awal dengan saat bercerita,maka makin banyak perubahannya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan ingatan , fantasi dan lupa ?
2.      Bagaimana tahapan-tahapan dalam ingatan itu ?
3.      Bagaimana pendapat para ahli dalam fantasi ?
C.     Tujuan
Tujuan pembahasan makalah ini yaitu untuk memahami tentang :
1.     Pengertian Ingatan,lupa dan fantasi
2.         karakteristik keaslian dan kepribadian yang sesungguhnya.
BAB II
PEMBAHASAN

      A.     Pengertian Ingatan
Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih mendalam di psikologi kognitif dan ilmu saraf. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lampau. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Ingatan merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami (remembering).

Dalam proses mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage) :

1.        Fungsi Memasukkan (Encoding)
Proses Encoding (pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme). Jadi encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori.
Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:

1.      Tidak sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya. Contoh konkritnya dapat kita lihat pada anak-anak yang umumnya menyimpan pengalaman yang tidak disengaja, misalnya bahwa ia akan mendapat apa yang diinginkan jika ia menangis keras-keras sambil berguling-guling.

    2.      Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan ke dalam ingatannya. Contohnya kita sebagai mahasiswa, dimana dengan sengaja kita memasukkan segala hal yang dipelajarinya di perguruan tinggi.
2.    Fungsi Menyimpan (Storage)

Fungsi kedua dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan terhadap apa yang telah diproses dalam encoding, apa yang dipelajari atau apa yang dipersepsi). Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal yang penting yang dapat dicatat, yaitu mengenai interval atau waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.

Ø  Masalah interval dapat dibedakan atas lama interval dan isi interval:

a)      Lama interval, yaitu berkaitan dengan lamanya waktu pemasukan bahan (act of remembering). Lama interval berkaitan dengan kekuatan retensi. Makin lama intervalnya, makin kurang kuat retensinya, atau dengan kata lain kekuatan retensinya menurun.
b)      Isi interval, yaitu berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang terdapat atau mengisi interval. Aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan merusak atau mengganggu memory traces, sehingga kemungkinan individu akan mengalami kelupaan.
Ø   Atas dasar lama interval dan isi interval, hal tersebut merupakan sumber atau dasar berpijak dari teori-teori mengenai kelupaan.
3.      Fungsi Mengingat
Fungsi ingatan yang ke tiga ialah menyimpan tanggapan-tanggapan ,yang berlangsung melalui pengaatan-pengamatan inderawi ,dan disebut sebagai ingatan mekanis. Sedangkan apabila ingatan itu disimpan kesadaran dengan penuh pengertian,perurutan logis dan perimbangan,maka ini disebut sebagai ingatan logis.
Aktivitas ingatan dapat di cirikan dengan hal-hal sebagai berikut :

1.      Penyimpanan informasi dalam pikiran
2.      Recognisi
3.      Recall
4.      Reproduksi
5.      Menampilkan kembali karakteristik keaslian dan kepribadian yang sesungguhnya.
B.      Kelupaan
Kelupaan terjadi karena materi yang disimpan dalam ingatan itu jarang ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran yang akhirnya mengalami kelupaan. Hali itu dikarenakan interval merupakan titik pijak dari teori-teori tentang kelupaan.
Ø    Ada lima teori lupa, yaitu:
     
1.                 Decay Theory (Atropi), teori ini beranggapan bahwa memori menjadi semakin aus dengan berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal). Informasi yang disimpan dalam memori akan meninggalkan jejak-jejak (memory trace) yang bila dalam jangka waktu lama tidak ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran, akan rusak atau menghilang.

2.                 Teori Interferensi, teori ini menitikberatkan pada isi interval. Teori ini beranggapan bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami keausan), akan tetapi jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain. Bisa jadi bahwa informasi yang baru diterima mengganggu proses mengingat yang lama, tetapi juga terjadi sebaliknya.
Bila informasi yang baru kita terima menyebabkan kita sulit mencari informasi yang sudah ada dalam memori kita, maka terjadilah interferensi retroaktif. Sedangkan, bila informasi yang kita terima sulit untuk diingat karena adanya pengaruh ingatan yang sama, maka terjadi proses interferensi proaktif.

3. Teori Retrieval Failure, teori ini sebenarnya sepakat dengan teori interferensi bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada, tetapi kegagalan untuk mengingat kembali lebih disebabkan tidak adanya petunjuk yang memadai. Dengan demikian, bila syarat tersebut dipenuhi (disajikan petunjuk yang tepat), maka informasi tersebut tentu dapat ditelusuri dan diingat kembali.

1.               Teori Motivated Forgetting, menurut teori ini, seseorang akan cenderung berusaha melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan. Hal-hal yang menyakitkan atau tidak menyenangkan ini akan cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran. Jadi, teori ini beranggapan bahwa informasi yang telah disimpan masih selalu ada.

2.               Lupa Karena Sebab-sebab Fisiologis, para peneliti sepakat bahwa setiap penyimpanan informasi akan disertai berbagai perubahan fisik di otak. Perubahan fisik ini disebut engram. Gangguan pada engram ini akan mengakibatkan lupa yang mengakibatkan amnesia. Bila yang dilupakan adalah berbagai informasi yang telah disimpan beberapa waktu yang lalu, yang bersangkutan disebut menderia amnesia retrograd. Bila yang dilupakan adalah informasi yang baru saja diterimanya, maka orang tersebut menderita amnesia anterograd.
C.    Fantasi
Fantasi menurut pendapat lama yaitu suatu daya jiwa yang dapat membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan-tanggapan yang sudah ada atau tanggapan lama. Sedangkan fantasi menurut pendapat baru yaitu suatu daya jiwa untuk menciptakan suatu yang baru.
Berfantasi merupakan perbuatan yang sangat ringan, murah, gratis dan dapat dikerjakan oleh semua orang. Setiap orang dapat memuaskan hatinya dengan bebas dalam alam imajiner tanpa disertai pertanggung jawaban. Dengan fantasi, manusia dapat membentuk sesuatu sebelumnya tidak ada menjadi ada menjadi suatu kreasi dan kadang-kadang menjadi khayal belaka

Dibawah ini menjelaskan macam-macam fantasi yang dilihat atau diteliti dari beberapa segi, diantaranya :
Ø    Menurut terjadinya, fantasi ada 2 macam, yaitu :

1.      Fantasi yang tidak disadari yaitu fantasi yang terjadi tanpa kita ketahui bahwa kita berfantasi.
2.       Fantasi yang disadari yaitu fantasi yang terjadi kita ketahui bahwa kita berfantasi. Fantasi yang disadari dibedakan menjadi 2 macam lagi :

a.       Fantasi disadari yang pasif, yaitu fantasi disadari yang tidak dipimpin oleh akal maupun kamauan kita. Contoh : melamun.
b.      Fantasi disadari yang aktif, yaitu fantasi disadari yang dipimpin oleh kemauan dan akal kita.
Ø    Menurut jenis-jenisnya, fantasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

1.        Fantasi mencipta, yaitu yang dapat menghasilkan sesuatu yang sungguh-sungguh baru.
2.        Fantasi terpimpin, yaitu fantasi yang timbul karena sesuatu perangsang dari  luar dan fantasi ini hanya menikmatinya.
3.                    Fantasi melaksanakan, yaitu fantasi yang berada diantara fantasi mencipta dan fantasi terpimpin.
Ø    Dalam segi berfantasi 3 macam :
1.      Fantasi abstraksi, yaitu fantasi yang beberapa keadaan atau sifat yang dikhayalkannya menghilang.
2.      Fantasi determinasi, yaitu menentukan bangun atau bentuk obyek yang dikhayalkan dengan cara memperbesar atau memperkecil ciri-cirinya.
3.      Fantasi kombinasi, yaitu menghubungkan tanggapan yang satu dengan yang lainnya sehingga terwujud fantasi yang berbentuk baru.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Manusia memliki kemampuan memori daalam kapasitas yang sangat besar . namnun dalam praktenya di pergunakan hanya sekedar nya saja,sehingga untk membiasakanya kita perlu dilatih dengan mengingat dalam jangka lama dan jangka panjang .bisa juga dengan menggunakan penyusunan kode ,penyimanan dan pengingatan kemabali inagat akan lebih tahan lama bila menggunakan otak kanan.namun sebagian mereka menggunakan otak kiri sehingga otak kananya tidak seimbang .

Berfantasi merupakan perbuatan yang sangat ringan, murah, gratis dan dapat dikerjakan oleh semua orang. Setiap orang dapat memuaskan hatinya dengan bebas dalam alam imajiner tanpa disertai pertanggung jawaban. Dengan fantasi, manusia dapat membentuk sesuatu sebelumnya tidak ada menjadi ada menjadi suatu kreasi dan kadang-kadang menjadi khayal belaka.
















No comments:

Post a Comment