KONSEP DASAR PENDIDIKAN
Pengertian,pentingnya dan ruang lingkup
pendidikan
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian
Tengah Semester
Mata Kuliah Dasar-dasar Pendidikan
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI D) Semester II
Tahun Akademik 2012/2013
Disusun Oleh
Azmy Hunaina
14121110040
Dosen
Pengampu:
Drs.H.Maman
Supriatman,M.Pd.
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat
Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat meyelesaikan
makalah yang berjudul “Tiga Lingkungan
Pendidikan”. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas terstruktur mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dalam
penyajiannya, maupun penguraiannya. Karena itu saran dan masukan sangat
dibutuhkan sebagai respon dari pembaca agar kedepannya penulis bisa meyajikan makalah yang
lebih baik lagi.
Semoga makalah yang telah penulis
buat ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca. Dan tentunya dapat menunjang
dalam pembelajaran Dasar-dasar
Pendidikan. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua
pihak yang terlibat dalam makalah pembuatan ini yang telah memberikan
dukungannya baik secara materiil maupun imateriil.
Cirebon,
03 April 2013
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C.
Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
A.
Tiga Lingkungan
Pendidikan .................................................. 3
1.
Keluarga............................................................................ 3
2.
Sekolah.............................................................................. 6
3.
Masyarakat......................................................................... 11
B. Hubungan Timbal Balik Antara Keluarga, Sekolah
dan Masyarakat.......... 13
1.
Hubungan
Keluarga dengan Sekolah.................................... 13
2.
Pengaruh
Masyarakat Terhadap Sekolah............................... 15
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................. 17
B.
Saran ...................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai proses upaya meningkatkan nilai
peradaban individu atau masyarakat dari suatu keadaan tertentu menjadi suatu
keadaan yang lebih baik, secara institusional peranan dan fungsinya semakin
dirasakan oleh sebagian besar masyarakat. Karena itu keberadaan suatu lembaga
pendidikan di suatu daerah, merupakan
salah satu faktor penentu dalam upaya peningkatan kualitas masyarakat didaerah
tersebut. Sebab melalui lembaga pendidikan akan dapat diketahui berkualitas
atau tidaknya msasyarakat, lembaga pendidikan juga, akan dapat diketahui
kemampuan dalam menilai dan kemauan masyarakat dalam memnafaatkan produk-produk
ilmu penegetahuan dan teknologi (IPTEK).
Untuk jangka waktu tertentu, akan dapat diketahui
bahwa suatu bangsa yang dikendalikan oleh orang-orang yang berpendidikan, maka
program pembangunannya akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Sebaliknya bagi suatu bangsa yang dikendalikan oleh orang-orang yang tidak
berpendidikan, maka dapat diprediksi program pembangunannya tidak akan berjalan
dengan baik karena tidak terrencana dan terarah. Inilah yang dimaksud betapa
pentingnya peranan pendidikan dalam pembangunan tatanan masyarakat pada suatu
bangsa, baik pendidikan dalam bentuk institusional maupun pendidikan dalam
bentuk moral maupun spiritual.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
definisi pendidikan ?
2. Mengapa
pendidikan itu sangat penting ?
3. Bagaimana
ruang lingkup pendidikan ?
C.
Tujuan
Ø Untuk
memahami definisi dari pendidikan
Ø Untuk
memberi peringatan bahwa pendidikan sangat diperlukan bagi seseorang di masa
depannya
Ø Untuk
mengetahui ruang lingkup pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Pendidikan
·
Ditinjau dari
segi etimologis menurut para ahli
1.
Carter
V.Good
Dalam “Dictionary of Education”
dijelaskan sebagai berikut :
a. Pedagogy
Ø The
art, practice or profession of teaching
Ø The
systematiced learning or instruction concerning princples and methods of
tecahing and of guidance;largely replaced by the term education. (7:387).
Ø Seni,
praktek, atau profesi sebagai pengajar (pengajaran).
Ø Ilmu
yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan
metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid;dalam arti luas dengan
istilah pendidikan.
b. Menurut
Carter,Education berarti :
Ø Proses
perkembangan pribadi
Ø Proses
sosial
Ø Profesional
courses
Ø Seni
untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun, diwarisi masa lampau
oleh setiap generasi bangsa.
2.
Prof.Rechey
Dalam buku “Planning
for Teaching, an Intrudaction to Education” dinyatakan :
The term Education
refers to the broad function of preserving and improving the life of the group
through bringing new members into its shared concerns. Education is thus a far
broader process than that which occurs in school. It is an essential social activity
by which communicaties continue to exist. In complex communicaties this
function is specialized and institutionalized in formal education, but there is
always the education outside the school with wich the formal process in
related. (12:489).
Istilah “pendidikan”
berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan
suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi muda)
bagi penunaian kewajiban dan tanggung jawabnya didalam masyrakat. Jadi
pendidikan adalah suatu proses yang lbh luas daripada proses yang berlangsung
didalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktifitas sosial yang esensial
yang memnungkinkan masyarakat yang kompleks, modern, fungsi pendidikan ini
mengalami proses spesialisasi dan melembaga pendidikan formal, yang tetap
berhubungan dengan proses pendidikan in formal di luar sekolah.
3.
Prof.
Lodge
Dalam buku “Philosophy
of Education” dinyatakan sebagai berikut :
Ø In
this wider sense, life is education, and education is life. (8:23)
Dalam pengertian yang lebih luas ini,
hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup.
Ø In
the narrower sense education becomes, in practice identia with schooling, i.e.
formal instruction under controlled conditions. (8:23).
Dalam pengertian yang lebih sempit ini,
pendidikan berarti, bahwa prakteknya, identik dengan sekolah yaitu pengajaran
formal dalam kondisi-kondisi yang sudah diatur.
Dari uraian tentang penegrtian pendidikan diatas dapat
kita kemukakakan kesimupulan sebagai berikut :
a.
Pendidikan
adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannnya dengan
jalan membina potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan
budinurani) dan Jasmani (pancaindera serta ketrampilan-ketrampilan).
b.
Pendidikan
berarti juga lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita pendidikan,
isi, sistem dan organisasi pendidikan.
c.
Pendidikan
merupakan pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan
usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya. Pendidikan dalam arti
ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan kebidayaan sebagai satu kesatuan.
Menurut
para pakar dan ulama pendidikan Islam, bahwa inti dari pendidikan adalah
kegiatan yang dilakuakan orang dewasa dalam upaya mempengaruhi peserta didik
melalui pembelajaran, pembinaaan, pembimbingan, pelatihan dan pembiasaan agar
mereka menjadi dewasa.
B.
Pentingnya
Pendidikan
Pendidikan
merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap
manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.
Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.
Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting.Sebagaimana yang diungkapkan
Daoed Joesoef tentang pentingnya suatu pendidikan : "Pendidikan merupakan
segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang
sesuai dengan martabat manusia" Dan tentulah dari pernyataan tersebut kita
bisa mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan hal yang sangat penting
dan tidak bisa lepas dari kehidupan,
menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita
yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia
umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan.
Begitu pentingnya
pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau
mundur, karena seperti yang kita ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan
mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spritual,
intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus
bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan
bagaimana dapat mencapai kemajuan. Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidik
harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan
lainnya. Maka tentunya peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh terhadap
perkembangan suatu bangsa.
C. Ruang Lingkup
Pendidikan
Di
dalam pendidikan juga terdapat ruang lingkupnya,diantaranya yaitu:
a. Mendidik
Kata mendidik adalah kata kunci dari
pendidikan. Mengingat hal itu, sangat penting untuk dipahami hakikat mendidik
yang bermakna luhur dalam proses pendidikan. Mendidik menurut Langeveld adalah
mempengaruhi dan membimbing anak dalam usaha mencapai kedewasaan. Ahli lainnya,
yaitu Hoogveld mengatakan mendidik membantu anak supaya ia cukup cakap menyelenggarakan
tugas hidupnya. Menurut tokoh pendidikan yang tidak asing lagi bagi bangsa
Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara mengatakan, mendidik adalah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.
b. Anak
Didik
Anak didik merupakan obyek yang penting
dari paedagogik. Mengingat pendidikan itu merupakan bimbingan terhadap
perkembangan anak didik dan agar supaya bimbingan tersebut tidak bertentangan
dengan kodrat anak, maka pendidik perlu memahami sifat-sifat anak didik atau
segala sesuatu tetang anak didik umum dan khusus di rumah, sekolah, perkumpulan
pemuda.
1. Sifat-sifat
umum anak didik
a. Anak
bukan miniatur orang dewasa, pandangan kuno berpendapat bahwa anak adalah orang
dewasa dalam bentuk kecil (miniatur).
b. Anak
didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu.
c. Anak
didikn mempunyai pola perkembangan sendiri.
d. Tugas
perkembangan
e. Kebutuhan
anak didik
f. Perbedaan
individual
g. Anak
sebagai keseluruhan (the whole chile)
2. Anak
didik dalam lembaga pendidikan keluarga
Disamping sifat-sifat umum perlu di
perhatikan pula beberapa hal khusus yang berhubungan dengan anak didik dalam
lembaga pendidikan keluaraga antara lain :
a. Sifat
menguntungkan diri
b. Anak
didik kodrat
c. Kedudukan
anak didik dalam keluarga dan kesukaran-kesukaran pendidikan
3. Anak
didik dalam lembaga pendidikan sekolah
a. Matang
bersekolah
b. Hak
bersekolah
c. Wajib
bersekolah
d. Co-educasi
dan Co-instruksi
4. Anak
didik dalam organisasi pemuda
a. Matang
berorganisasi pemuda
b. Hak
memasuki organisasi pemuda
c. Kebebasan
berorganisasi pemuda
c. Dasar
dan Tujuan Pendidikan
Pembahasan tujuan pendidikan merupakan
suatu penting, mengingat perjalanan setiap institusi yang memilki visi yang
jelas yang selalu di mulai dari tujuan. Demikian pula pendidikan yang kini
menjadi harapan mengarahkan pada kehidupan yang lebih baik hendaknya selalu
berangkat dari tujuan yang akan dicapai. Apabila tujuan yang dicapai sudah
jelas, maka langkah selanjutnya dapat diteruskan dengan memikirkan
perangkat-perangkat lain yang mendukung pencapaian tujuan secara efektif dan
efesien.
Plato mengadakan bahwa tujuan pendidikan
sesungguhnya adalah penyadaran terhadapa self
knowing dan self realization kemudian inquiry dan reasoning and logic. Jadi
bahwa tujuan pendidikan memberikan penyadaran terhadapa apa yang diketahuinya,
kemudian pengetahuan tersebut harus
direalisasikan sendiri dan selanjutnya mengadakan penelitian serta mengetahui
hubungan kausal, yaitu alasan dan alur pikirnya.
d. Pendidik
Pendidik merupakan faktor “human” kedua
sesudah anak didik. Walaupun pandangan dari faham “teacher Centered” pada
umumnya tidak dapat diterima,tetapi guru atau pendidik mempunyai peranan penting
didalam proses pendidikan. Agar supaya para pendidik dapat melaksanakan tugas
paedagogisnya dengan sebaik-baiknya.
Syarat-syarat
paedagogis
1. Kedewasaan
2. Identifikasi
norma
3. Identifikasi
anak
4. Knowledge
5. Skill
6. Attitude
e. Materi
Pendidikan
Jenis-jenis materi pembelajaran dapat
diklasifikasi sebagai berikut.
1. Fakta adalah segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama
nama
objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau
komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh: dalam mata pelajaran Sejarah:
Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan Pemerintahan
Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran Indonesia.
2. Konsep adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa
timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus,
hakikat, inti /isi dan sebagainya.
3. Prinsip adalah berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi
terpenting,meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta
hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat.
4. Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam
mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh: praktik
penelitian sosial, dsb.
5. Sikap atau Nilai merupakan hasil
belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong,
semangat dan minat belajar, dan bekerja, dsb. Contoh: aplikasi sosiologi dalam
kehidupan sehari-hari dalam bentuk sikap toleransi dalam menghadapi fenomena
sosial yang bervariasi.
f. Metode
Pendidikan
Untuk memilih metode pendidikan dan
latihan yang tepat harus didasarkan pada tujuan yang
hendak dicapai, sarana yang ada dan jumlah penggunaan yang tersedia
serta waktu dari kegiatan. Maksud metode pendidikan dan latihan adalah sebagai
suatu cara sistematis yang dapat memberikan deskripsi secara luas serta dapat
membuat suatu kondisi tertentu dalam penyelenggaraan pendidikan dan latihan
guna mendorong peserta dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik terhadap penyelesaian tugas dan pekerjaan yang akan akan
dibebankan kepadanya.
Pelaksanaan pendidikan dan latihan dapat melalui beberapa metode, yaitu
:
1. Sistem Magang. Sistem ini merupakan sistem yang paling tua di dunia.
Sistem magang mempunyai prinsip umum yaitu belajar sambil bekerja dan
sebaliknya.
- Sistem
Peragaan. Untuk
ketrampilan tertentu sering kali dalam pendidikan dan latihan menggunakan
peragaaan, dengan alat-alat tertentuserrta didemontrasikan cara pengerjaannya.
- Sistem
Bimbingan.
Dengan sistem ini pelajaran langsung diberikan satu-persatu sehingga para
pegawai akan lebih cepat memahami pelajaran yang diberikan.
- Sistem
Latihan Praktek. Dalam
sistem ini seseorang lebih ditekankan untuk melaksanakan latihan praktek
seperti sesungguhnya agar mereka dapat langsung bekerja.
Secara garis besar metode pendidikan
dan pelatihan karyawan dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni :
- Metode
di luar pekerjaan (off the job side), metode ini berarti karyawan sebagai peserta
diklat keluar sementara dari pekerjaannya.
- Metode
di dalam pekerjaan (on the job site), metode ini adalah berbentuk penugasan
pegawai-pegawai baru pada bagian-bagian yang telah ditentukan. Ini berarti
para pegawai yang sudah berpengalaman untuk membimbing atau mengajarkan
kepada para pegawai baru dan diharapkan pegawai yang telah senior itu
dapat memberikan suatu contoh mengerjakan pekerjaan dengan baik, jelas dan
kongkret, sehingga para pegawai baru akan menirunya.
g. Alat
Pendidikan
Alat Pendidikan adalah sesuatu yang
membantu terlaksananya pendidikan di dalam mencapai tujuannya baik berupa benda
atau bukan benda. Alat pendidikan mempunyai pengertian yang sangat luas sekali,
oleh sebab itu dalam membicarakan alat-alat pendidikan perlu diadakan
pembagian-pembagian, sebab ada yang menganggap bahwa alat pendidikan adalah
suatu tindakan atau perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk
mencapai satu tujuan pendidikan.
a. Menurut Sifatnya Alat
Pendidikan dibagi dalam dua yaitu :
1. Alat
Pendidikan Preventif
Adapun yang
termasuk di dalam alat pendidikan preventif adalah ;
a. Tata Tertib,
Yaitu
beberapa peraturan yang harus ditaati dalam situasi atau dalam suatu tata
kehidupan tertentu.
b.
Anjuran dan
Perintah,
Anjuran
adalah ajakan atau saran untuk melakukan sesuatu yang baik dan berguna.
Perintah adalah anjuran yang keras untuk melakukan yang baik dan berguna.
c. Larangan,
Yaitu ajakan atau saran untuk tidak
melakukan hal-hal yang kurang baik dan merugikan. Biasanya larangan ini disertai
dengan ancaman-ancaman.
d. Paksaan,
Yaitu perintah dengan kekerasan
terhadap anak untuk melakukan sesuatu yang baik danbermanfaat.
e. Disiplin,
f. Yaitu suatu
sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsafannya mematuhi perintah-perintah
atau larangan yang ada terhadap suatu hal, karena benar-benar tahu tentang
pentingnya perintah atau larangan tersebut.
2)
Alat Pendidikan Repressif
Yang
termasuk ke dalam alat pendidikan repressif antara lain
a. Pemberitahuan
b. Teguran
c. Peringatan
d. Hukuman
e. Ganjaran
b. Alat Pendidikan
dilihat dari bentuknya
a. Berbentuk benda (materiil).
b. Berbentuk non benda (non
materiil)
h. Evaluasi
pendidikan
Definisi
evaluasi yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown itu untuk
memberikan definisi tentang Evaluasi Pendidikan, maka Evaluasi Pendidikan itu
dapat diberi pengertian sebagai; suatu tindakan atau kegiatan atau suatu proses
menetukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala
sesuatu yang berhubungan dengan, atau yang terjadi di lapangan pendidikan).
Atau singkatnya: evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan
nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.Berbicara tentang pengertian
evaluasi pendidikan, di tanah air kita, Lembaga Administrasi Negara
mengemukakan batasan mengenai Evaluasi Pendidikan sebagai berikut:
2. Proses/kegiatan
untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah
ditentukan.
3.
Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed
back) bagi penyempurnaan pendidikan.
Berdasarkan beberapa pendapat di
atas, saya mengambil kesimpulan bahwa evaluasi pendidikan adalah penilaian
terhadap kinerja pendidikan yang telah berjalan guna memperoleh informasi yang
nantinya akan digunakan untuk memperbaiki hal-hal yang memang perlu diperbaiki
pada kinerja pendidikan.
i.
Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan merupakan
lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari
lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Lingkungan
keluarga
Keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama dan utama karena manusia pertama kalinya memperoleh
pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan yang lain. Selain itu
manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan.
Pendidikan keluarga dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. pendidikan prenatal (pendidikan
dalam kandungan)
b.pendidikan postnatal (pendidikan
setelah lahir)
Dasar tanggung jawab keluarga
terhadap pendidikan meliputi:
- Motivasi cinta kasih yang menjiwai
hubungan orangtua dengan anaknya
- Motivasi kewajiban moral orangtua
terhadap anak.
- Tanggung jawab sosial sebagai
bagian dari keluarga.
2. Lingkungan sekolah
Karena perkembangan peradaban
manusia, orang tidak mampu lagi untuk mendidik anaknya. Pada masyarakat yang
semakin komplek, anak perlu persiapan khusus untuk mencapai masa dewasa.
Persiapan ini perlu waktu, tempat dan proses yang khusus. Dengan demikian orang
perlu lembaga tertentu untuk menggantikan sebagian fungsinya sebagai pendidik.
Lembaga ini disebut sekolah.
Dasar tanggung jawab sekolah akan
pendidikan meliputi:
- tanggung jawab formal kelembagaan
- tanggung jawab keilmuan
- tanggung jawab fungsional
3. Lingkungan masyarakat
Ada 5 pranata sosial (social
institutions) yang terdapat di dalam lingkungan sosial yaitu:
- pranata pendidikan = bertugas dalam upaya sosialisasi
- pranata ekonomi = bertugas mengatur upaya pemenuhan
kemakmuran
- pranata politik = bertugas menciptakan integritas dan
stabilitas masyarakat
- pranata teknologi = bertugas menciptakan teknik untuk
mempermudah manusia
- pranata moral dan etika = bertugas mengurusi nilai dan
penyikapan dalam pergaulan masyarakat
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan adalah
aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannnya dengan jalan
membina potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan
budinurani) dan Jasmani (pancaindera serta ketrampilan-ketrampilan).
Ruang
lingkup Pendidikan adalah :
1) Perbuatan Mendidik
2) Anak Didik
3) Dasar dan Tujuan Pendidikan
4) Pendidik
5) Materi Pendidikan
6) Metode Pendidikan
7) Alat Pendidikan
8) Evaluasi Pendidikan
9) Lingkungan Pendidikan
B.
Saran
Penulis menyadari banyaknya kesalahan dalam menulis
makalah ini, dengan ini penulis meminta saran agar lebih baik untuk lebih baik
lagi dalam membuat makalah.
Daftar Pustaka
Ansari,Hafi.1982.Pengantar
Ilmu Pendidikan.Surabaya:Usaha Nasional.
http//www.Aridyacesar.wordpress.com/2012/01/13/Pengertian-evaluasi-dan evaluasi-pendidikan.
Info-makalah.blogspot.com/2010/05/materi-pendidikan.html.
Moshi-moshi.netne.net/Materi Ilmu_Pendidikan/bab_4.htm.
Rifinola.blogspot.com.05
Februari 2012,06.28
Sukardjo,M.Komarudin,Ukim.2009.Landasan
Pendidikan Konsep dan Aplikasinya.Jakarta:Raja
Garfindo.
Suwarno.1992.Pengantar
Umum Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta.
Taqiyuddin.2013.Pendidikan
Islam dalam Lintas Sejarah Nasional.Cirebon:Aksara
Tim dosen FIP-IKIP
Malang.1981.Pengantar Dasar-dasar Pendidikan.Surabaya:Usaha
Nasional.
Wordpress.com/Pentingnya-Pendidikan-bagi-Semua-Orang
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/jenis-dan-metode-pendidikan-dan.html#ixzz2PbH1mKcq