Wednesday, November 11, 2015

Puisi 2-PANDANGAN PERTAMA


PANDANGAN PERTAMA

Kau hadir laksana mentari di pagi hari

Senyummu memberi energi positif di hidupku

Menebar ke sukmaku  terdalam

            Tatapanmu yang tajam, membuatku kagum padamu

            Sosokmu yang berbeda, membuatku semakin tergila padamu

            Langkahmu yang tegak, membuatku goyah melihatmu

Hadirmu selalu ku tunggu

Harimu selalu ku nanti

Detik, menit, jam pun tak ingin terlewati olehmu

Walau mereka berkata, kau tak sempurna

Namun bagiku kau terlalu sempurna

Hanya dengan hati yang dapat menyatukan kita berdua

 

                                                                                    Karya: AZMY HUNAINA

Sunday, November 8, 2015

Tugas Inggris


LEGEND MALIN KUNDANG
Malin Kundang legend: Once upon a time, there lived a family of fishermen on the coast of Sumatra . The family consists of father, mother and a boy named Malin Kundang. Due to poor financial condition of the family, the father decided to make a living in the country by wading across a vast ocean.
Legend of the West Sumatra
Then the Malin and his mother lived in their huts . A week , two weeks , one month , two months or even one year had more duration , Malin's father did not return to his hometown . So his mother must replace Malin's father to make a living . Malin smart kid but a little naughty . He often chasing chickens and hit him with a broom . One day, when Malin was chasing chickens, she tripped over a rock and injured his right arm exposed stone. The wound became dilengannya trace and can not be lost.
After growing up , Malin Kundang felt sorry for his mother who worked hard to earn a living to raise themselves . He thinks to make a living in the country side in the hope of later when returning home, he had become a wealthy man . Malin intrigued by the invitation of a merchant ship captain who was once poor is now a wealthy man .
Malin Kundang the intention to his mother . His mother does not agree with the original intent of Malin Kundang, but because Malin kept pushing , Malin Kundang mother finally agreed though with a heavy heart . After preparing supplies and equipment sufficient, Malin immediately headed to the dock to be escorted by her mother . " My son, if you have succeeded and become wealthy , do not you forget about your mother and halamannu this village , son ," said Malin Kundang mother in tears .
Malin ridden ships are increasingly away with a wave accompanied Ms. Malin Kundang . During his time on the ship, Malin Kundang lot to learn about seamanship on the crew who are experienced. Along the way, suddenly climbed Malin Kundang ships were attacked by pirates . All merchandise traders who were on the ship seized by pirates . Even most of the crew and people who were on the ship were killed by the pirates. Malin Kundang very lucky he was not killed by the pirates , because when it happened, Malin immediately hid in a small space that is enclosed by timber .
Malin Kundang float amid sea , until finally the host ship stranded on a beach . With the rest of the existing power , Malin Kundang walked to the nearest village from the beach . Arriving at the village, Malin Kundang helped by people in the village after previously telling what happened to him . Malin village where villagers stranded is very fertile . With tenacity and perseverance in work , Malin gradually managed to become a wealthy man . It has a lot of merchant ships with men of more than 100 people. After becoming rich , Malin Kundang marry a girl to be his wife .
News Malin Kundang who have become wealthy, and have been married to the mother also Malin Kundang . Mother Malin Kundang feel grateful and very happy his son had succeeded . Since then , the mother of Malin Kundang every day to go to the dock, waiting for his son who might return to his hometown .
After a long marriage, Malin and his wife set sail with a large and beautiful ship with the crew as well as a lot of bodyguards . Mother Malin Kundang that every day waiting on he , saw a very beautiful ship , the entry to the harbor . He saw two men who were standing on the deck of the ship . He believes that it is his standing Malin Kundang and his wife .
Malin Kundang was dropped from the ship. He was greeted by his mother . Once close enough, his mother saw right dilengan twelve injured person , the more convinced his mother that he was approached Malin Kundang. " Malin Kundang , my son , why did you go so long without sending you?", He said, hugging Malin Kundang. But what happens then? Malin Kundang immediately release his mother's arms and pushed her to fall .
" Women do not know myself , carelessly claimed as my mother ," said Malin Kundang mother. Malin Kundang pretended not to recognize her mother , because her embarrassment with the elderly and dressed in rags . "She's your mother ? ", Malin Kundang wife Tanya . " No, he was just a beggar who pretended to be claimed as my mother to get my treasure ," Malin said to his wife . Hearing statements and mistreated by her son , Malin Kundang 's mother was furious . He had not expected her to be rebellious child . Because of mounting anger , Malin 's mother lifted her hand and said, "Oh God , if he really my son , I sumpahi he became a rock ". Not long after strong winds and severe storms rumble came destroy the ship Malin Kundang. After that Malin Kundang body perlahaLEGENDA Malin Kundang

Friday, November 6, 2015

KONSEP DASAR PENDIDIKAN Pengertian,pentingnya dan ruang lingkup pendidikan


KONSEP DASAR PENDIDIKAN
Pengertian,pentingnya dan ruang lingkup pendidikan
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Dasar-dasar Pendidikan
Jurusan Pendidikan  Agama Islam (PAI D) Semester II
Tahun Akademik 2012/2013












Disusun Oleh

Azmy Hunaina
14121110040

Dosen Pengampu:
Drs.H.Maman Supriatman,M.Pd.



FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2013

KATA PENGANTAR

            Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “Tiga Lingkungan Pendidikan”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dalam penyajiannya, maupun penguraiannya. Karena itu saran dan masukan sangat dibutuhkan sebagai respon dari pembaca agar kedepannya penulis bisa meyajikan makalah yang lebih baik lagi.
            Semoga makalah yang telah penulis buat ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca. Dan tentunya dapat menunjang dalam pembelajaran Dasar-dasar Pendidikan. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam makalah pembuatan ini yang telah memberikan dukungannya baik secara materiil maupun imateriil.







                         Cirebon,  03 April 2013

                                             Penyusun

i

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
       A.  Latar Belakang.............................................................................................. 1
       B.    Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
       C.    Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
A.    Tiga Lingkungan Pendidikan .................................................. 3
1.    Keluarga............................................................................ 3
2.    Sekolah.............................................................................. 6
3.    Masyarakat......................................................................... 11
B.       Hubungan Timbal Balik Antara Keluarga, Sekolah dan Masyarakat.......... 13
1.    Hubungan Keluarga dengan Sekolah.................................... 13
2.    Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah............................... 15

BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan ............................................................................. 17
B.   Saran ...................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA


ii

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan sebagai proses upaya meningkatkan nilai peradaban individu atau masyarakat dari suatu keadaan tertentu menjadi suatu keadaan yang lebih baik, secara institusional peranan dan fungsinya semakin dirasakan oleh sebagian besar masyarakat. Karena itu keberadaan suatu lembaga pendidikan  di suatu daerah, merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya peningkatan kualitas masyarakat didaerah tersebut. Sebab melalui lembaga pendidikan akan dapat diketahui berkualitas atau tidaknya msasyarakat, lembaga pendidikan juga, akan dapat diketahui kemampuan dalam menilai dan kemauan masyarakat dalam memnafaatkan produk-produk ilmu penegetahuan dan teknologi (IPTEK).
Untuk jangka waktu tertentu, akan dapat diketahui bahwa suatu bangsa yang dikendalikan oleh orang-orang yang berpendidikan, maka program pembangunannya akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Sebaliknya bagi suatu bangsa yang dikendalikan oleh orang-orang yang tidak berpendidikan, maka dapat diprediksi program pembangunannya tidak akan berjalan dengan baik karena tidak terrencana dan terarah. Inilah yang dimaksud betapa pentingnya peranan pendidikan dalam pembangunan tatanan masyarakat pada suatu bangsa, baik pendidikan dalam bentuk institusional maupun pendidikan dalam bentuk moral maupun spiritual.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah definisi pendidikan ?
2.      Mengapa pendidikan itu sangat penting ?
3.      Bagaimana ruang lingkup pendidikan ?

C.    Tujuan
Ø  Untuk memahami definisi dari pendidikan
Ø  Untuk memberi peringatan bahwa pendidikan sangat diperlukan bagi seseorang di masa depannya
Ø  Untuk mengetahui ruang lingkup pendidikan















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Pendidikan
·         Ditinjau dari segi etimologis menurut para ahli
1.      Carter V.Good
Dalam “Dictionary of Education” dijelaskan sebagai berikut :
a.       Pedagogy
Ø  The art, practice or profession of teaching
Ø  The systematiced learning or instruction concerning princples and methods of tecahing and of guidance;largely replaced by the term education. (7:387).
Ø  Seni, praktek, atau profesi sebagai pengajar (pengajaran).
Ø  Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid;dalam arti luas dengan istilah pendidikan.
b.      Menurut Carter,Education berarti :
Ø  Proses perkembangan pribadi
Ø  Proses sosial
Ø  Profesional courses
Ø  Seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun, diwarisi masa lampau oleh setiap generasi bangsa.
2.      Prof.Rechey
Dalam buku “Planning for Teaching, an Intrudaction to Education” dinyatakan :
The term Education refers to the broad function of preserving and improving the life of the group through bringing new members into its shared concerns. Education is thus a far broader process than that which occurs in school. It is an essential social activity by which communicaties continue to exist. In complex communicaties this function is specialized and institutionalized in formal education, but there is always the education outside the school with wich the formal process in related. (12:489).
Istilah “pendidikan” berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi muda) bagi penunaian kewajiban dan tanggung jawabnya didalam masyrakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lbh luas daripada proses yang berlangsung didalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktifitas sosial yang esensial yang memnungkinkan masyarakat yang kompleks, modern, fungsi pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan melembaga pendidikan formal, yang tetap berhubungan dengan proses pendidikan in formal di luar sekolah.
3.      Prof. Lodge
Dalam buku “Philosophy of Education” dinyatakan sebagai berikut :
Ø  In this wider sense, life is education, and education is life. (8:23)
Dalam pengertian yang lebih luas ini, hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup.
Ø  In the narrower sense education becomes, in practice identia with schooling, i.e. formal instruction under controlled conditions. (8:23).
Dalam pengertian yang lebih sempit ini, pendidikan berarti, bahwa prakteknya, identik dengan sekolah yaitu pengajaran formal dalam kondisi-kondisi yang sudah diatur.
            Dari uraian tentang penegrtian pendidikan diatas dapat kita kemukakakan kesimupulan sebagai berikut[1] :
a.       Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannnya dengan jalan membina potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budinurani) dan Jasmani (pancaindera serta ketrampilan-ketrampilan).
b.      Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan.
c.       Pendidikan merupakan pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan kebidayaan sebagai satu kesatuan.
Menurut para pakar dan ulama pendidikan Islam, bahwa inti dari pendidikan adalah kegiatan yang dilakuakan orang dewasa dalam upaya mempengaruhi peserta didik melalui pembelajaran, pembinaaan, pembimbingan, pelatihan dan pembiasaan agar mereka menjadi dewasa. [2]
B.     Pentingnya Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting[3].Sebagaimana yang diungkapkan Daoed Joesoef tentang pentingnya suatu pendidikan : "Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia" Dan tentulah dari pernyataan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan, menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan.
Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karena seperti yang kita ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan. Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidik harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Maka tentunya peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh terhadap perkembangan suatu bangsa.[4]
C.    Ruang Lingkup Pendidikan
Di dalam pendidikan juga terdapat ruang lingkupnya,diantaranya yaitu:
a.       Mendidik
Kata mendidik adalah kata kunci dari pendidikan. Mengingat hal itu, sangat penting untuk dipahami hakikat mendidik yang bermakna luhur dalam proses pendidikan. Mendidik menurut Langeveld adalah mempengaruhi dan membimbing anak dalam usaha mencapai kedewasaan. Ahli lainnya, yaitu Hoogveld mengatakan mendidik membantu anak supaya ia cukup cakap menyelenggarakan tugas hidupnya. Menurut tokoh pendidikan yang tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara mengatakan, mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya[5].
b.      Anak Didik
Anak didik merupakan obyek yang penting dari paedagogik. Mengingat pendidikan itu merupakan bimbingan terhadap perkembangan anak didik dan agar supaya bimbingan tersebut tidak bertentangan dengan kodrat anak, maka pendidik perlu memahami sifat-sifat anak didik atau segala sesuatu tetang anak didik umum dan khusus di rumah, sekolah, perkumpulan pemuda.[6]
1.      Sifat-sifat umum anak didik
a.       Anak bukan miniatur orang dewasa, pandangan kuno berpendapat bahwa anak adalah orang dewasa dalam bentuk kecil (miniatur).
b.      Anak didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu.
c.       Anak didikn mempunyai pola perkembangan sendiri.
d.      Tugas perkembangan
e.       Kebutuhan anak didik
f.       Perbedaan individual
g.      Anak sebagai keseluruhan (the whole chile)
2.      Anak didik dalam lembaga pendidikan keluarga
Disamping sifat-sifat umum perlu di perhatikan pula beberapa hal khusus yang berhubungan dengan anak didik dalam lembaga pendidikan keluaraga antara lain :
a.       Sifat menguntungkan diri
b.      Anak didik kodrat
c.       Kedudukan anak didik dalam keluarga dan kesukaran-kesukaran pendidikan
3.      Anak didik dalam lembaga pendidikan sekolah
a.       Matang bersekolah
b.      Hak bersekolah
c.       Wajib bersekolah
d.      Co-educasi dan Co-instruksi
4.      Anak didik dalam organisasi pemuda
a.       Matang berorganisasi pemuda
b.      Hak memasuki organisasi pemuda
c.       Kebebasan berorganisasi pemuda
c.       Dasar dan Tujuan Pendidikan
Pembahasan tujuan pendidikan merupakan suatu penting, mengingat perjalanan setiap institusi yang memilki visi yang jelas yang selalu di mulai dari tujuan. Demikian pula pendidikan yang kini menjadi harapan mengarahkan pada kehidupan yang lebih baik hendaknya selalu berangkat dari tujuan yang akan dicapai. Apabila tujuan yang dicapai sudah jelas, maka langkah selanjutnya dapat diteruskan dengan memikirkan perangkat-perangkat lain yang mendukung pencapaian tujuan secara efektif dan efesien.
Plato mengadakan bahwa tujuan pendidikan sesungguhnya adalah penyadaran terhadapa self knowing dan self realization kemudian inquiry dan reasoning and logic. Jadi bahwa tujuan pendidikan memberikan penyadaran terhadapa apa yang diketahuinya, kemudian pengetahuan  tersebut harus direalisasikan sendiri dan selanjutnya mengadakan penelitian serta mengetahui hubungan kausal, yaitu alasan dan alur pikirnya.
d.      Pendidik
Pendidik merupakan faktor “human” kedua sesudah anak didik. Walaupun pandangan dari faham “teacher Centered” pada umumnya tidak dapat diterima,tetapi guru atau pendidik mempunyai peranan penting didalam proses pendidikan. Agar supaya para pendidik dapat melaksanakan tugas paedagogisnya dengan sebaik-baiknya.
Syarat-syarat paedagogis
1.      Kedewasaan
2.      Identifikasi norma
3.      Identifikasi anak
4.      Knowledge
5.      Skill
6.      Attitude
e.       Materi Pendidikan
Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut.[7]
1. Fakta adalah segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama nama
objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh: dalam mata pelajaran Sejarah: Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan Pemerintahan Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran Indonesia.

2. Konsep adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya.

3. Prinsip adalah berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting,meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat.
4. Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh: praktik penelitian sosial, dsb.

5. Sikap atau Nilai merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, dan bekerja, dsb. Contoh: aplikasi sosiologi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk sikap toleransi dalam menghadapi fenomena sosial yang bervariasi.
f.       Metode Pendidikan
Untuk memilih metode pendidikan dan latihan yang tepat harus didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai, sarana yang ada dan jumlah penggunaan yang tersedia serta waktu dari kegiatan. Maksud metode pendidikan dan latihan adalah sebagai suatu cara sistematis yang dapat memberikan deskripsi secara luas serta dapat membuat suatu kondisi tertentu dalam penyelenggaraan pendidikan dan latihan guna mendorong peserta dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap penyelesaian tugas dan pekerjaan yang akan akan dibebankan kepadanya.
Pelaksanaan pendidikan dan latihan dapat melalui beberapa metode, yaitu[8] :
1.      Sistem Magang. Sistem ini merupakan sistem yang paling tua di dunia. Sistem magang mempunyai prinsip umum yaitu belajar sambil bekerja dan sebaliknya.
  1. Sistem Peragaan. Untuk ketrampilan tertentu sering kali dalam pendidikan dan latihan menggunakan peragaaan, dengan alat-alat tertentuserrta didemontrasikan cara pengerjaannya.
  2. Sistem Bimbingan. Dengan sistem ini pelajaran langsung diberikan satu-persatu sehingga para pegawai akan lebih cepat memahami pelajaran yang diberikan.
  3. Sistem Latihan Praktek. Dalam sistem ini seseorang lebih ditekankan untuk melaksanakan latihan praktek seperti sesungguhnya agar mereka dapat langsung bekerja.
Secara garis besar metode pendidikan dan pelatihan karyawan dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni :
  1. Metode di luar pekerjaan (off the job side), metode ini berarti karyawan sebagai peserta diklat keluar sementara dari pekerjaannya. 
  2. Metode di dalam pekerjaan (on the job site), metode ini adalah berbentuk penugasan pegawai-pegawai baru pada bagian-bagian yang telah ditentukan. Ini berarti para pegawai yang sudah berpengalaman untuk membimbing atau mengajarkan kepada para pegawai baru dan diharapkan pegawai yang telah senior itu dapat memberikan suatu contoh mengerjakan pekerjaan dengan baik, jelas dan kongkret, sehingga para pegawai baru akan menirunya.
g.      Alat Pendidikan
Alat Pendidikan adalah sesuatu yang membantu terlaksananya pendidikan di dalam mencapai tujuannya baik berupa benda atau bukan benda. Alat pendidikan mempunyai pengertian yang sangat luas sekali, oleh sebab itu dalam membicarakan alat-alat pendidikan perlu diadakan pembagian-pembagian, sebab ada yang menganggap bahwa alat pendidikan adalah suatu tindakan atau perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai satu tujuan pendidikan.[9]
a.   Menurut Sifatnya Alat Pendidikan dibagi dalam dua yaitu :
1. Alat Pendidikan Preventif
Adapun yang termasuk di dalam alat pendidikan preventif adalah ;
a.       Tata Tertib,
Yaitu beberapa peraturan yang harus ditaati dalam situasi atau dalam suatu tata kehidupan tertentu.
b.      Anjuran dan Perintah,
Anjuran adalah ajakan atau saran untuk melakukan sesuatu yang baik dan berguna. Perintah adalah anjuran yang keras untuk melakukan yang baik dan berguna.
c.       Larangan,
Yaitu ajakan atau saran untuk tidak melakukan hal-hal yang kurang baik dan merugikan. Biasanya larangan ini disertai dengan ancaman-ancaman.
d.      Paksaan,
Yaitu perintah dengan kekerasan terhadap anak untuk melakukan sesuatu yang baik danbermanfaat.
e.       Disiplin,
f.       Yaitu suatu sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsafannya mematuhi perintah-perintah atau larangan yang ada terhadap suatu hal, karena benar-benar tahu tentang pentingnya perintah atau larangan tersebut.
2)   Alat Pendidikan Repressif
Yang termasuk ke dalam alat pendidikan repressif antara lain
a.       Pemberitahuan
b.      Teguran
c.       Peringatan
d.       Hukuman
e.       Ganjaran
b.      Alat Pendidikan dilihat dari bentuknya
a. Berbentuk benda (materiil).
b. Berbentuk non benda (non materiil)



h.      Evaluasi pendidikan
Definisi evaluasi yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown itu untuk memberikan definisi tentang Evaluasi Pendidikan, maka Evaluasi Pendidikan itu dapat diberi pengertian sebagai; suatu tindakan atau kegiatan atau suatu proses menetukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan, atau yang terjadi di lapangan pendidikan). Atau singkatnya: evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.Berbicara tentang pengertian evaluasi pendidikan, di tanah air kita, Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai Evaluasi Pendidikan sebagai berikut[10]:
2.      Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
3.      Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, saya mengambil kesimpulan bahwa evaluasi pendidikan adalah penilaian terhadap kinerja pendidikan yang telah berjalan guna memperoleh informasi yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki hal-hal yang memang perlu diperbaiki pada kinerja pendidikan.
i.        Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu[11]:
1.      Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan yang lain. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Pendidikan keluarga dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. pendidikan prenatal (pendidikan dalam kandungan)
b.pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)
Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan meliputi:
- Motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anaknya
- Motivasi kewajiban moral orangtua terhadap anak.
- Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga.
    2. Lingkungan sekolah
Karena perkembangan peradaban manusia, orang tidak mampu lagi untuk mendidik anaknya. Pada masyarakat yang semakin komplek, anak perlu persiapan khusus untuk mencapai masa dewasa. Persiapan ini perlu waktu, tempat dan proses yang khusus. Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu untuk menggantikan sebagian fungsinya sebagai pendidik. Lembaga ini disebut sekolah.
Dasar tanggung jawab sekolah akan pendidikan meliputi:
- tanggung jawab formal kelembagaan
- tanggung jawab keilmuan
- tanggung jawab fungsional
3. Lingkungan masyarakat
Ada 5 pranata sosial (social institutions) yang terdapat di dalam lingkungan sosial yaitu:
- pranata pendidikan   = bertugas dalam upaya sosialisasi
- pranata ekonomi       = bertugas mengatur upaya pemenuhan kemakmuran
- pranata politik           = bertugas menciptakan integritas dan stabilitas masyarakat
- pranata teknologi      = bertugas menciptakan teknik untuk mempermudah manusia
- pranata moral dan etika        = bertugas mengurusi nilai dan penyikapan dalam pergaulan masyarakat



BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannnya dengan jalan membina potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budinurani) dan Jasmani (pancaindera serta ketrampilan-ketrampilan).
Ruang lingkup Pendidikan adalah :
1) Perbuatan Mendidik
2) Anak Didik
3) Dasar dan Tujuan Pendidikan
4) Pendidik
5) Materi Pendidikan
6) Metode Pendidikan
7) Alat Pendidikan
8) Evaluasi Pendidikan
9) Lingkungan Pendidikan
B.       Saran
Penulis menyadari banyaknya kesalahan dalam menulis makalah ini, dengan ini penulis meminta saran agar lebih baik untuk lebih baik lagi dalam membuat makalah.















Daftar Pustaka


Ansari,Hafi.1982.Pengantar Ilmu Pendidikan.Surabaya:Usaha Nasional.
http//www.Aridyacesar.wordpress.com/2012/01/13/Pengertian-evaluasi-dan           evaluasi-pendidikan.
Info-makalah.blogspot.com/2010/05/materi-pendidikan.html.
Moshi-moshi.netne.net/Materi Ilmu_Pendidikan/bab_4.htm.
Rifinola.blogspot.com.05 Februari 2012,06.28
Sukardjo,M.Komarudin,Ukim.2009.Landasan Pendidikan Konsep dan       Aplikasinya.Jakarta:Raja Garfindo.
Suwarno.1992.Pengantar Umum Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta.
Taqiyuddin.2013.Pendidikan Islam dalam Lintas Sejarah     Nasional.Cirebon:Aksara
Tim dosen FIP-IKIP Malang.1981.Pengantar Dasar-dasar    Pendidikan.Surabaya:Usaha Nasional.
Wordpress.com/Pentingnya-Pendidikan-bagi-Semua-Orang






[1] Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar pendidikan,(Malang:Usaha Nasional Surabaya Indonesia,1981) h.7-8.
[2] Drs.H.Taqiyuddin, M.Pd, Pendidikan Islam dalam Lintas Sejarah Nasional,(cet II;Cirebon:Aksara Satu Publishing Jawa Barat-Indonesia,2013)h.20.

[3]Wordpress.com./pentingnya-pendidikan-bagi-semua-orang.

[4] Rifinola.blogspot.com.05 Februari 2012,06:28

[5] Dr.M.Sukardjo, Ukim Komarudin,M.Pd, Landasan Pendidikan Konsep dan aplikasinya, (RajaGrafindo, Jakarta-Indonesia, 2009)h.9-10
[6] Drs.Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, (cet IV,Rineka Cipta, Jakarta-Indonesia, 1992)h.79
[7] Info-makalah.blogspot.com/2010/05/materi-pendidikan-pembelajaran.html.
[8] http://www.kajianpustaka.com/2012/11/jenis-dan-metode-pendidikan-dan.html#ixzz2PbH1mKcq

[9] H.M Hafi Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 1982), 54-55.
[10] http://www.Aridyacesar.wordpress.com./2012/01/13/pengertian-evaluasi--dan-evaluasi-pendidikan/
[11] Moshi.moshi.netne.net/materi/ilmu_pendidikan/bab_4.htm